Sayang, jam berapa sekarang ?
Jam hanyalah lonceng yang galau pada waktu
Detak jantungku tak kenal waktu, berdebar di tubuhmu
Tubuhmu bagai bunga telanjang pada setiap kata, membuat puisiku menggelinjang
Aku lepas jiwamu hingga telanjang
Ku pakai huruf-hurufku menyelimutimu
Lalu matahari terbit di celah kalimat
Begitu hangat dan nikmat
Bersamamu aku lupa waktu
Sekali lagi, sayang jam berapa sekarang ?
Apakah kita perlu pasang waktu ?
Cinta tak kenal waktu, cinta tak punya usia
Jiwaku yang bahagia adalah jiwamu di puisiku
Keringat menetes dari kalimat-kalimat cinta
Mengalir deras diantara jiwa dan tatapanmu
Aku hanya ingin kamu ikhlas tenggelam di palung hatiku
Sayang jam berapa sekarang ?
Apakah beda siang dan malam ?
Bersamamu aku terasa nyaman dan damai
Bintang-bintang adalah butir air matamu di semesta jiwaku dan petunjuk abadiku
Kemana lagi aku kan pergi ?
Sedangkan rumahku adalah kampung halaman dihatimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar